Documentasi Kegiatan KAMMI UMA

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari Mendengar Suara Hati


Tubuh kita sebenarnya punya detektor canggih bernama hati nurani. Hampir setiap saat, kita mendengar “suara hati” yang muncul dalam berbagai momen. Misalnya, saat harus menentukan pilihan yang sulit. Hanya saja, kita kerap melewatkan begitu saja “bisikan-bisikan” itu. Sehingga, tak jarang, di masa depan, kita menyesal karena telah memutuskan sesuatu yang ternyata berdampak kurang mengenakkan.

Lalu, apa dan bagaimana baiknya kita bersikap saat mendengar suara hati? Pilihan apa yang harus diambil saat nurani sudah bicara? Kebiasaan-kebiasaan kecil ini semoga bisa membantu kita untuk makin peka terhadap bisikan dari dalam diri.

- Lihat wajah di cermin saat mendengar suara hati, ketika harus menentukan apakah maju terus atau mundur dengan sebuah pilihan. Lihat perbedaan wajah saat kita berkata "iya" dan berkata "tidak" terhadap pilihan tersebut. Pilihan yang terbaik biasanya akan terlihat dari perbandinganwajah mana yang lebih cerah terhadap keputusan itu. Misalnya, saat ternyata "iya" membuat wajah lebih cerah, bisa jadi pilihan itu adalah yang terbaik.

- Lihat senyuman wajah di cermin ketika memilih sesuatu. Saat senyuman terkesan dipaksakan, biasanya itu adalah pilihan yang cenderung salah.

- Tarik napas dalam-dalam dari hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan minimal tiga kali. Jika ada rasa tak enak dalam diri yang terus berlanjut setelah melakukan hal tersebut, bisa jadi apa yang akan Anda pilih adalah pilihan yang mungkin belum tepat.

- Mantapkan dengan afirmasi. Saat merasa ada keputusan yang belum 100 persen mantap, coba lakukan afirmasi atau pengulangan kalimat beberapa kali terhadap keputusan tersebut. Jika akhirnya rasa gugup atau tak enak menghilang, kemungkinan suara hati memang “memilih” untuk melakukan keputusan tersebut.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Mari Mendengar Suara Hati"
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top